Kehampaan
Pukul 3 dini hari aku belum mau terlena Bulan menabur cahaya di halaman Selagi aku termangu seorang diri Angin yg berhembus ke selatan Membuat hati semakin merana Beginilah diriku yg telah sebatang kara Tiadalah cintaku yg temani Hidupku yg selalu derita Oh nyawa bertahanlah kau
Keputusasaan
Lihatlah kasih yg ada di duniamu Cukup bagiku hidup dalam kehampaan dan biarlah aku pergi tuk selamanyaa Tidakkah engkau bangga?
Sebelum pergi
Wahai Tuhan Aku tahu kita tak saling bicara Tapi tentunya Kau masih ingat aku, sebagaimana aku menyangkalMu Dan jika detik-detik penghabisanku Maka besbakanlah aku berbicara semauku Izinkan aku kesal padaMu di dalam kepasraanku Sepanjang hidup engkau selalu membingungkanku Dengan cara-cara aneh Kau tunjukkan keagunganMu Kau dengan teka-tekiMu bernama takdir Bahkan di saat seperti ini saja caraMu membuat ku tertawa sekaligus tersindir
Sudah terselimuti oleh Setan
Biarlah peluru ini melubangiku dan kini berkuasa atas hidup mati pikirku Dengan demikian kasihku mengalir keluar seraya bersorak sorai Karena hanya kedamulah kurelakan sisa denyutku meregang dalam genggammanmu
NOTE:Pahamilah jika kau rasa perlu namun hapuslah semua kata-kata itu dalam otakmu
Karna hanya remaja bodoh yg mau merelakan nyawanya hanya demi Cinta Nafsu semata
Remaja Bodoh
Minggu, 02 Januari 2011
Diposting oleh
zhiea latifranz
di
20.27
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Langganan:
Postingan (Atom)